SEJARAH PENERBANGAN GARUDA INDONESIA
Tepat pada tanggal 26 Januari 1949 – pesawat RI-001 Seulawah diterbangkan dari Calcutta, India menuju Rangon, ibukota Burma sebagai penerbangan niaga. Untuk mengabadikan dan mengenang misi komersial yang dilaksanakan oleh Seulawah tersebut, kemudian peristiwa itu diperingati sebagai hari lahirnya Garuda Indonesia, yang ketika itu bernama Indonesian Airways, maskapai penerbangan komersial pertama yang mengudara membawa bendera Republik Indonesia.
Pada tanggal 1 Maret 1950 Garuda Indonesia baru dapat beroperasi dengan sejumlah pesawat yang diterima pemerintah Republik Indonesia dari perusahaan penerbangan KLM.
Armada Garuda Indonesia yang pertama untuk melayani jaringan penerbangan di dalam negeri terdiri dari 20 pesawat DC-3/C-47 dan 8 pesawat jenis PBY – Catalina Amphibi. Untuk melebarkan sayapnya, Garuda kemudian mengadakan pembaruan armadanya untuk melayani penerbangannya. Jaringan penerbangan Garuda Indonesia diperluas meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia kecuali Irian Jaya sedangkan ke luar negeri menjangkau kota – kota seperti Singapura, Bangkok dan Manila.
Garuda semakin berkembang dan seluruh pesawatnya kemudian terdiri dari pesawat bermesin jet. Kekuatan armadanya berturut – turut ditambah dengan tipe – tipe pesawat seperti DC-10, MD-11, Boeing 747, 737, Airbus 300 dan Airbus 330.
Kegiatan Garuda lainya adalah mengangkut ribuan jemaah haji setiap tahunnya. Selain itu Garuda Indonesia juga merupakan sarana angkutan bagi kunjungan resmi kepala negara ke berbagai negara.
Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa nasional, Garuda Indonesia berjuang sekuat tenaga dalam menegakkan citra bangsa dan negara melalui pelayanannya. Kini jaringan penerbangan Garuda telah menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia, sedangkan ke luar negeri meliputi kota – kota di benua Asia, Australia dan Eropa.
POSISI PENERBANGAN GARUDA INDONESIA SAAT INI
Secara pasti, dalam lima tahun ini (2005-2010), Garuda Indonesia menunjukkan capaian pelaksanaan program transformasi di seluruh lini perusahaan, mulai dari operasional, bisnis, manajemen, hingga pelayanan.
Saat ini, Garuda merupakan satu-satunya maskapai nasional yang disegani di ASEAN karena memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna jasa transportasi udara. Posisi teratas ini dibuktikan dari hasil survei yang dilakukan Center for Asia Pacific Aviation (CAPA) pada 2010. Garuda dinobatkan sebagai maskapai penerbangan teratas di ASEAN.
CAPA merupakan lembaga survei independen penerbangan di Asia Pasifik. Hasil kesimpulannya juga mengacu pada hasil survei Skytrax. Cakupan survei CAPA meliputi kenyamanan penumpang, kualitas makanan, pelayanan awak kabin, pelayanan di darat, dan nilai selama penerbangan (perbandingan tarif dengan manfaat yang diperoleh penumpang).
Hasilnya, Garuda meraih nilai tertinggi (8,48) di antara maskapai bintang 4 Skytrax di kawasan Asia Tenggara menyisihkan Thai Airways (8,40) dan Bangkok Airways (7,32). Menurut CAPA, keramahan dan pelayanan awak kabin Garuda mendapat pujian terbanyak dari penumpang. Hidangan makanan/minuman di Garuda juga lebih unggul dibanding maskapai lainnya. Garuda juga dinilai unggul dengan jaringan rute domestik dan bisa tetap memberikan pelayanan terbaik di penerbangan berdurasi 50 menit, selain disenangi karena memiliki armada terbaru.
Terkait hal ini, pemerhati dan pakar hukum penerbangan Kemis Martono mengatakan, transformasi Garuda tidak lepas dari keberanian jajaran direksi dalam melakukan terobosan, khususnya terkait program peremajaan armada dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Peremajaan armada yang dilakukan sejak 2005 membuat penerbangan Garuda lebih aman dibanding maskapai lainnya.
Keberhasilan Garuda memperoleh pengakuan dari sejumlah organisasi penerbangan dunia bukan sekadar terkait pencitraan, melainkan juga lebih pada kemampuan melakukan perbaikan. Dalam bisnis maskapai penerbangan sipil, sedikit kesalahan bisa mendapat sorotan dari banyak pihak.
VISI MISI PENERBANGAN GARUDA INDONESIA
Visi Perusahaan :
‘Perusahaan Penerbangan Pilihan Utama di Indonesia dan Berdaya Saing di Internasional’
Misi Perusahaan :
• Melaksanakan usaha jasa angkutan udara yang memberikan kepuasan kepada pengguna jasa yang terpadu dengan industri lainnya melalui pengelolaan secara profesional dan didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi.
• Menghasilkan keuntungan dengan jaringan domestik yang kuat untuk terus meningkatkan pangsa pasar domestik dan internasional bagi usahawan, perorangan, wisatawan dan kargo termasuk penerbangan borongan.
• Memiliki bisnis unit yang mendukung produk inti untuk meningkatkan keuntungan serta menghasilkan pendapatan tambahan dari usaha unit pendukung tersebut.
ANALISIS TOWS MATRIX GARUDA INDONESIA
KSF INTERNAL
S=KEKUATAN
- On time performance
- Service yang cepat dan memuaskan
- Dibandingkan dengan perusahaan penerbanan domestik lainnya, keamanan
penerbangan Garuda paling terjamin
- Memiliki business unit yang mendukung aktivitas perusahaannya
- Memiliki SDM yang qualified (kompeten)
W=KELEMAHAN
- Biaya operational yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat cukup tinggi diantara
penerbangan domestik lainnya
- Tingginya tingkat KKN di dalam perusahaan yang dapat merugikan perusahaan
- Garuda mempunyai utang yang sangat banyak
O=PELUANG
- pasar penerbangan internasional yang masih sangat luas
- meningkatnya kebutuhan masyarakat atas alat transportasi yang lebih cepat
S-O
Dengan menambah armada pesawat dan mulai membuka rute ke beberapa negara tetangga lainnya yang sering dikunjungi masyarakat indonesia W-O
Berusaha menekan harga serendah mungkin agar dapat terjangkau bagi kalanngan masyarakat serta mengawasi keuangan perusahaan.
T=ANCAMAN
- Kompetitor yang semakin banyak dengan harga tiket yang kompetitif
- Kondisi sosial politik yang tidak menentu (misal : ancaman bom)
- Penurunan nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS
S-T
Lebih memantapkan posisinya sebagai perusahaan penerbangan terbesar dan terpercaya di Indonesia melalui service yang berkualitas baik sebelum maupun saat penerbangan W-T
Mulai mempertahankan pangsa pasarnya dari banyak nya competitor baru dengan cara melakukan persaingan harga dengan seketatnya serta pemberian layanan yang membedakannya dengan perusahaan penerbangan lainnya
ANALISIS MODEL KOMPETITIF PORTER
Pesaing Tradisional
Garuda memiliki salah satu atau internasional kompetitor lokal yang mengoperasikan rute yang sama dengan mereka. Contoh untuk pesaing lokal Merpati Airlines, Air Asia Indonesia, Bouraq Airlines. Contoh untuk kompetitor lokal Merpati Airlines, Air Asia Indonesia, Bouraq Airlines.
Untuk pesaing internasional Malaysian Airlines, Air Asia Malaysia, China Airlines, Korea Airlines, Thai Airways, KLM, Untuk pesaing internasional Malaysia Airlines, Air Asia Malaysia, China Airlines, Korea Airlines, Thai Airways, KLM,
Pemain Baru Di Pasar
Di benak penumpang, maskapai penerbangan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu pemain lama seperti Garuda, Merpati, dan Mandala; serta pemain baru seperti Lion Air, Jatayu, Adam Air, dan Batavia Air. Pemain lama memiliki citra dapat dipercaya, lebih prestisius, dan merek yang direkomendasi. Sementara pemain baru terutama dicirikan oleh harganya yang murah. Pemain baru, khususnya Batavia Air, juga dipersepsikan banyak beriklan dan berpromosi.
Produk dan jasa pengganti
Dunia saat ini tren pasar bergerak sangat. Karena krisis ekonomi, sekarang orang lebih disukai untuk bepergian dalam jangka pendek lebih dari jangka panjang. Orang pendek berarti jarak yang melakukan perjalanan di daerah di seluruh negeri. jadi banyak orang terkadang memilih untuk menaiki transportasi laut maupun darat, selain karena jarak yang ditempuh cukup dekat dan biaya murah juga menjadi faktor yang menentukan.
Pelanggan
Pelanggan atau target pasar Garuda Indonesia Indonesia are very wide spread. tersebar sangat luas. Untuk pasar lokal, Garuda memiliki segmen tidak. Setiap orang bersedia membayar dan memilih Garuda sebagai pembawa mereka.. Tetapi di pasar internasional, Garuda telah benar-benar tergantung dengan orang-orang pemerintah, pengusaha dan juga pekerja Indonesia / buruh. Mereka belum menyentuh pasar pelajar, meskipun segmen ini merupakan pasar yang sangat potensial bagi mereka karena banyak studi mahasiswa Indonesia di luar negeri.
Pemasok
Pemasok pada PT. Garuda Indonesia diseleksi berdasarkan daya saing, fleksibilitas, inovasi dan kekuatan pada penerapan solusi yang dikembangkan, perusahaan mencari bisnis yang mampu dan mempunyai keinginan serta niat baik untuk berbagai tanggung jawab dalam melakukan usaha untuk mengembangkan tingkat kualitas dan layanan dengan biaya terjangkau, keterikatan pemasok terhadap penawaran perusahaan selanjutnya ditindaklanjuti dengan proses pengiriman proposal oleh para pemasok.
PROSPEK INDUSTRI PENERBANGAN
Berdasarkan sejarah, industri penerbangan menunjukan perjalanan dengan transportasi udara saat ini menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat dunia dibanding dengan masa lalu. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah penumpang yang mencapai lebih dari 2,5 miliar orang dan sekitar 50 juta ton muatan yang menggunakan trasnportasi udara setiap tahunnya. Mengenai dampak pada lingkungan yang dihasilkan industri penerbangan, laporan tersebut mengemukakan bahwa industri ini tetap mencari keseimbangan dengan menekankan keuntungan yang disumbangkannya yang didapatnya bagi masyarakat di seluruh dunia.
Industri penerbangan saat ini menyumbangkan sekitar dua persen emisi CO2 buatan manusia di seluruh dunia yang menurutnya tidak akan melebih tiga persen hingga 2050.
Mengenai 80 persen kontribusi gas rumah kaca dari industri ini dari penerbangan jarak jauh yang mencapai 1.500 kilometer sampai saat ini masih belum ditemukan alternatif penggantinya.
Namun menurunnya angka penurunan pertumbuhan industri penerbangan yang berdampak cukup besar pada lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial, belum tentu akan berdampak pada penurunan emisi.
PERMASALAHAN STRATEGI PT.GARUDA INDONESIA
Garuda Indonesia merupakan salah satu contoh perusahaan penerbangan dimana TI dan Internet diterapkan untuk meningkatkan daya saingnya, yang berarti pula meningkatkan pelayanannya kepada pelanggan yang akhirnya dapat menciptakan loyalitas pelanggan terhadap maskapai penerbangan ini. Tak dapat dipungkiri, berbagai aplikasi yang diterapkannya, seperti ERP (Enterprise Resource Planning), terbukti mampu meningkatkan kinerja dan daya saingnya.
Saat ini, Garuda Indonesia bahkan telah menerapkan aplikasi proses pengadaan secara online (e-Procurement), dan IT Service Management. Selain itu Garuda juga melakukan lelang real-time online (e-Auction) yang di akhir tahun 2006 mendapatkan penghargaan “E-Procurement & E-Auction Award” kategori ‘application of B2B’ dari Kementrian Negara BUMN.
Perusahaan ini pun sejak Mei 2006 telah (mulai) menerapkan e-ticketing sesuai dengan ketentuan IATA bahwa semua airlines yang menjadi anggota IATA harus sudah menerapkan sistem e-ticketing secara menyeluruh pada akhir bulan Mei 2008.
Bagi Garuda Indonesia, transformasi melalui pemanfaatan teknologi menjadi sangat berarti; selain karakteristik industri penerbangan yang padat teknologi juga industri ini penuh dengan tuntutan akan inovasi dalam meraih keunggulan bersaing (competitive advantage).
Dalam kaitan ini pula, dua dari direktur / figur Board of Directors yang baru (Direktur Strategi & Teknologi Informasi dan Direktur Keuangan) yang ditetapkan Kantor Kementrian BUMN dan Komisaris, terdapat direktur yang khusus menangani strategi dan teknologi informasi, agar pengembangan strategi Garuda Indonesia ke depan dapat didukung oleh teknologi informasi yang lebih sophisticated , sejalan dengan tuntutan lingkungan industri yang dinamis dan kompetitif dewasa ini.
Kiranya ini memberikan manfaat tersendiri bagi Garuda mengingat secara langsung kita dapat berbagi pengalaman dan transfer of knowledge di bidang teknologi informasi dari penerapan di berbagai perusahaan terkemuka, yang pada akhirnya diharapkan dapat membantu Garuda Indonesia untuk memiliki keunggulan bersaing melalui inovasi dan pengembangan sistem dan teknologi informasi yang tepat untuk peningkatan strategi bisnis yang kompetitif.
PERMASALAHAN STRATEGI INDUSTRI PENERBANGAN
Kualitas pelayanan keselamatan dalam penerbangan merupakan pelayanan yang sangat penting untuk diwujudkan oleh perusahaan jasa penerbangan. Karena pelayanan merupakan ujung tombak dalam usaha di bidang jasa. Kualitas tingkat keselamatan merupakan bagian utama dari strategi perusahaan penerbangan dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan berkaitan dengan harapan konsumen. Bagi perusahaan jasa kualitas penampilan pelayanan perlu ditawarkan atau dibuktikan untuk diketahui oleh masyarakat, dengan jalan memberikan jaminan keselamatan penumpang dalam penerbangan sehingga pengguna jasa dapat memberikan citra kualitas pelayanan yang positif pada perusahaan. Citra kualitas pelayanan yang positif dari pengguna jasa berarti pelayanan yang ditawarkan perusahaan dapat diterima dan sesuai dengan harapan pengguna jasa atau masyarakat.
Pengguna jasa yang merasa puas akan pelayanan yang diberikan perusahaan dan mendapatkan rasa aman dan kepercayaan berarti perusahaan jasa memperhatikan kepentingan pelanggan. Pengguna jasa menginginkan tingkat keselamatan yang terjamin dengan pelayanan yang baik dan merasakan kepercayaan dalam perjalanan. Untuk itu, perusahaan berusaha memenuhi harapan pengguna jasa dengan memberikan suatu kepercayaan kepada pelanggan. Saat ini banyak ditemui iklan- iklan dari perusahaan angkutan yang menawarkan harga diskon kepada calon penumpang. Tujuan dari pemberian harga diskon ini sudah pasti untuk menarik minat konsumen dalam menggunakan jasa angkutan, baik darat, laut, ataupun udara. Sebelum para konsumen memilih dan menentukan alternatif pilihan yang berdasarkan harga tiket akan timbul persepsi yang positif ataupun negatif dalam diri konsumen masing - masing.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi ketertarikan penumpang pada transportasi udara.
Berkurangnya konsumen pemakai jasa angkutan pesawat terbang membuat pihak perusahaan pesawat terbang mengambil langkah secara bijak dengan memberikan tiket harga pada masyarakat umum diharihari tertentu seperti hari lebaran, tutup tahun, atau liburan sekolah, dapat juga potongan harga tersebut diberikan pada pelanggan setelah pelanggan mempergunakan angkutan udara dalam jumlah hitungan yang banyak diberi tiket untuk satu kali perjalanan.
Dampak tiket yang murah dalam dunia penerbangan tidak semata-mata memberikan segi keuntungan bagi para penumpang pesawat, namun implikasi juga berpengaruh pada kualitas pesawat dan keselamatan dalam penerbangan. Banyak diberitakan di media cetak ataupun di media elektronik tentang kecelakaan dalam sarana tranportasi udara.
Maka intinya dari masalah strategi jasa penerbangan adalah :
1. Harga tiket yang murah/terjangkau dari masyarakat menengah ke atas atau bawah.
2. Keamanan dan keselamatan pengguna di dalam pesawat.
3. Waktu yang sesuai dengan jadwal penerbangan.
KESIMPULAN
Garuda Indonesia sebagai salah satu perusahaan penerbangan yang pertama kali muncul dan terbesar di Indonesia terus melakukan pembenahan terutama dalam hal pelayanan, apalagi sekarang banyak bermunculan perusahaan competitor lain dengan promosi dan penawaran harga yang lebih murah, dan hal ini mau tak mau juga memperngaruhi perusahaan garuda Indonesia untuk dapat terus berinovasi salah satunya dengan cara membuka rute penerbangan ke beberapa Negara.
Selain itu perusahaan dituntut harus dapat menyelesaikan permasalahan internal maupun eksternal perusahaan, misalnya KKN yang terjadi dalam perusahaan, dan masalah eksternal lainnya berupa jaminan keamanan. Oleh karena itu perusahaan berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik dibandingkan competitornya misalnya dengan memberikan asuransi bagi pengguna maskapai garuda Indonesia.
Rabu, 29 Desember 2010
ANALISA INDUSTRI BATU BARA CONTO KASUSNYA PADA PT.BUMI RESOURCES
SEJARAH PT.BUMI RESOURCES
PT. Bumi Resources adalah salah satu perusahaan terdepan di bidang pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia, yang bergerak di bidang minyak, gas bumi, pertambangan batubara dan mineral. Perseroan menjadi perusahaan terbuka melalui Penawaran Saham Perdana di Tahun 1990, dan telah terdaftar di
Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Operasional pertambangan batubara Perseroan dilakukan melalui dua anak perusahaan utamanya yaitu KPC dan Arutmin yang berlokasi masing-masing di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Bersamasama keduanya merupakan produsen batubara terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 33% dan salah satu dari tiga besar perusahaan pengekspor batubara di pasar Internasional dengan produksi kotor di tahun 2006 mencapai 50, 7 juta ton.
POSISI PERUSAHAAN SAAT INI
Selama ini pemasok utama batubara di Indonesia adalah Adaro Indonesia (produksi 36 juta ton) Berau Coal (12 juta ton), Kaltim Prima Coal (39 juta ton), Kideco Jaya Agung (20 juta ton), Arutmin Indonesia (15 uta ton) dan PTBA (8,5 juta ton). Kaltim Prima Coal dan Arutmin adalah tambang batu bara milik PT Bumi Resources. Diantara perusahaan produksi batu bara di Indonesia, PT Bumi Resources masih menjadi perusahaan terbesar utama di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar Rp. 54,2 juta ton. Penemuan cadangan batu bara batu di tambang Borneo tahun ini yang sebesar 442 juta ton akan semakin memperkuat daya kapasitas produksi Bumi dan memperkokoh posisi perusahaan sebagai produsen batubara terbesar di Indonesia.
VISI MISI PT.BUMI RESOURCES
Visi : Menjadi perusahaan operator bertaraf internasional dalam sektor energi dan pertambangan.
Misi : Menjaga kesinambungan usaha dan daya saing Perseroan dalam menghadapi persaingan terbuka di masa mendatang dengan tujuan untuk:
- Meningkatkan hasil yang optimal bagi Pemegang Saham
- Meningkatkan kesejahteraan para karyawan
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah operasi pertambangan
- Menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi pertambangan
TOWS MATRIX PT BUMI RESOURCES
KSF INTERNAL | S=KEKUATAN
| W=KELEMAHAN tidak konsistennya harga saham dalam pasar modal |
O=PELUANG · menguasai mayoritas saham PT. Newmont Nusa Tenggara pada 2012 ·mengakusisi beberapa perusahaan batu bara lainnya seperti PT. Berau coal dengan tujuan agar bisa menjadi agen pemasaran secara eksklusif baik untuk lingkungan nasional maupun internasional | S-O Meningkatkan volume penjualan perusahaan pada level terbaik rata-rata persaingan usaha | W-O Meningkatkan penanganan masalah pada manajemen kontrol pada PT.Bumi Resources guna mengamankan nama baik perusahaan |
T=ANCAMAN memiliki cukup banyak perusahaan asing yang mengincar saham bumi antara lain Noonday asset management, farralon, the carlyle group dan khazanah bernard dikarenakan keberadaan PT.BUMI sebagai salah satu perusahaan batu bara terbesar di indonesia | S-T Berusaha mempertahankan asset yang dimiliki perusahaan dengan cara mengembangkan serta mengelolanya dengan baik. | W-T Perusahaan berusaha mengoptimalkan program CSR nya, demi kenyamanan terutama masyarakat yang tinggal di sekitar pertambangan |
MODEL KOMPETITIF PORTER
Pesaing Tradisional
Pesaing tradisional memperkenalkan produk dan jasa baru untuk menarik pelanggan sehingga pelanggan lebih tertarik untuk membeli produk mereka.Dengan adanya produk dan jasa baru merek mereka lebih dapat mampu bersaing dengan perusahaan lain. Dalam hal ini PT.Berau Coal menjadi salah satu perusahaan tamabang batubara terbesar menjadi pesaing tradisional PT.Bumi Resource, apalagi belum lama ini PT.Berau Coal mendapat penghargaan karena sistem pelaksanaan CSR mereka dianggap sangat baik, sementara PT.Bumi Resource justru mengalami masalah yang berkaitan dengan CSR nya beberapa waktu yang lalu.
Pemain Baru Di Pasar
Pemain Baru Di Pasar
Dizaman yang semakin maju sekarang ini perusahaan baru dapat dengan mudahnya memasuki pasar.Karena perusahaan baru memiliki ide-ide yang lebih kreatif yang dapat menarik perhatian pelanggan sehingga pelanggan berminat untuk membeli produk mereka.
Keuntungan perusahaan baru adalah dapat memperkerjakan karyawan baru yang lebih muda dengan tenaga yang lebih besar tetapi tidak dengan gaji yanng terlalu besar.Keuntungan lainnya adalah perusahaan beru dapat hadir dengan merek baru yang dapat menarik konsumen sehingga konsumen lebih tertarik tidak seperti pesaing tradisional atau pabrik lama yang harus terbebani dengan merek lama,usang dan tidak "fresh" sehingga para konsumen kurang tertarik lagi untuk membelinya.
Kerugiannya adalah dengan membangun pabrik baru sehingga perusahaan memerlukan dana yang lebih besar untuk membangun pabrik baru tersebut sehingga perusahaan memerlukan dana yang lebih besar untuk membeli mesin karena perusahaan baru harus membeli peralatan baru yang lebih bagus sehingga peralatan tersebut berharga mahal jadi perusahaan harus bergantung pada pendanaan dari luar.Karena memakai tenaga kerja muda maka perusahaan memiliki angkatan kerja yang kurang berpengalaman dan karena perusahaan memiliki merk baru maka perusahaan belum memiliki pelanggan tetap karena jika memakai merk lama otomatis perusahaan tersebut sudah mempunyai pelanggan tetap.
untuk menghadapi masalah ini, PT.Bumi Resources mengembangkan usahanya melalui dua anak perusahaan utamanya yaitu KPC dan Arutmmin yang masing-masing berlokasi di Kalimantan timur dan Kalimantan selatan. Bersama sama keduanya menguasai pangsa pasar produsen batu bara terbesar di Indonesia.
Keuntungan perusahaan baru adalah dapat memperkerjakan karyawan baru yang lebih muda dengan tenaga yang lebih besar tetapi tidak dengan gaji yanng terlalu besar.Keuntungan lainnya adalah perusahaan beru dapat hadir dengan merek baru yang dapat menarik konsumen sehingga konsumen lebih tertarik tidak seperti pesaing tradisional atau pabrik lama yang harus terbebani dengan merek lama,usang dan tidak "fresh" sehingga para konsumen kurang tertarik lagi untuk membelinya.
Kerugiannya adalah dengan membangun pabrik baru sehingga perusahaan memerlukan dana yang lebih besar untuk membangun pabrik baru tersebut sehingga perusahaan memerlukan dana yang lebih besar untuk membeli mesin karena perusahaan baru harus membeli peralatan baru yang lebih bagus sehingga peralatan tersebut berharga mahal jadi perusahaan harus bergantung pada pendanaan dari luar.Karena memakai tenaga kerja muda maka perusahaan memiliki angkatan kerja yang kurang berpengalaman dan karena perusahaan memiliki merk baru maka perusahaan belum memiliki pelanggan tetap karena jika memakai merk lama otomatis perusahaan tersebut sudah mempunyai pelanggan tetap.
untuk menghadapi masalah ini, PT.Bumi Resources mengembangkan usahanya melalui dua anak perusahaan utamanya yaitu KPC dan Arutmmin yang masing-masing berlokasi di Kalimantan timur dan Kalimantan selatan. Bersama sama keduanya menguasai pangsa pasar produsen batu bara terbesar di Indonesia.
Produk dan jasa pengganti
dizaman yang semakin canggih ini banyak barang pengganti yang akan menggantikan fungsi barang pokok jika suatu saat nanti barang pokok yang diperlukan harganya semakin tinggi sehingga pelanggan tidak mampu untuk membeli barang tersebut.Dengan semakin canggih teknologi maka barang pengganti akan semakin banyak.
namun untuk perindustrian tambang batu bara, justru batu bara digunakan sebagai berbagai produk alternative , gasivier batubara sebagai pengganti burner untuk pengering the.
dizaman yang semakin canggih ini banyak barang pengganti yang akan menggantikan fungsi barang pokok jika suatu saat nanti barang pokok yang diperlukan harganya semakin tinggi sehingga pelanggan tidak mampu untuk membeli barang tersebut.Dengan semakin canggih teknologi maka barang pengganti akan semakin banyak.
namun untuk perindustrian tambang batu bara, justru batu bara digunakan sebagai berbagai produk alternative , gasivier batubara sebagai pengganti burner untuk pengering the.
Pelanggan
Keuntungan perusahaan bergantung pada banyaknya pelanggan yang membeli produk mereka karena dengan semakin banyaknya pelanggan yang membeli produk mereka maka semakin besar keuntungan yang didapat.Untuk menarik pelanggan perusahaan harus memiliki ide-ide kreatif agar para pelanggan tertarik membeli produk mereka.Dengan teknologi yang semakin canggih Pelanggan dapat dengan mudahnya mengetahui harga melalui internet. perusahaan tambang batu bara Bumi Resources pun membuat sebuah web untuk memudahkan pelanggannya mengenal mereka lebih dekat.
Pemasok
Pemasok berdampak besar bagi perusahaan karena dengan adanya banyak pemasok yang dimiliki perusahaan maka semakin besar kendali yang dapat dijalankan perusahaan atas pemasok seperti dalam bentuk harga,kualitas dan jadwal pengiriman.
PROSPEK INDUSTRI BATUBARA
Konsumsi batubara dalam beberapa tahun terakhir mengalami kenaikan yang sangat pesat. Bila pada 1990 total konsumsi batubara dunia baru mencapai 3.461 juta ton, pada 2007 meningkat menjadi 5.522 juta ton atau meningkat sebesar 59,5%, atau rata-rata 3,5% per tahun. International Energy Agency (IEA) memperkirakan konsumsi batubara dunia akan tumbuh rata-rata 2,6% per tahun antara periode 2005-2015 dan kemudian melambat menjadi rata-rata 1,7% per tahun sepanjang 2015-2030. Meningkatnya konsumsi batubara dunia tidak terlepas dari meningkat pesatnya permintaan energi dunia dimana batubara merupakan pemasok energi kedua terbesar setelah minyak dengan kontribusi 26%. Peran ini diperkirakan akan meningkat menjadi 29% pada 2030. Sedangkan kontribusinya sebagai pembangkit listrik diperkirakan juga akan meningkat dari 41% pada 2006 menjadi 46% pada 2030. Meningkatnya peran batubara sebagai pemasok energi di masa-masa mendatang membuat industri ini memiliki daya tarik yang sangat besar bagi para investor tak terkecuali di Indonesia.
Indonesia sendiri mengalami pertumbuhan konsumsi batubara yang cukup spektakuler dalam sepuluh tahun terakhir, yakni dari 13,2 juta ton pada 1997 menjadi 45,3 juta ton pada 2007, atau meningkat lebih dari 3 kali lipat (243%). Peningkatan jumlah konsumsi yang sangat tajam tersebut disebabkan meningkat tajamnya permintaan batubara sebagai sumber energi terutama untuk pembangkit listrik, baik di dalam negeri maupun di negara-negara importir. Tidak mengherankan apabila sejalan dengan itu jumlah perusahaan pertambangan batubara di Indonesia pun tumbuh pesat khususnya dalam beberapa tahun terakhir. Sampai dengan 2003 misalnya tercatat 251 perusahaan penambangan batubara di Indonesia.
Dalam percaturan perdagangan batubara dunia, Indonesia memiliki peran yang semakin penting dari tahun ke tahun baik sebagai produsen maupun sebagai eksportir. Pada 2007 Indonesia berada di posisi ketujuh terbesar produsen batubara dunia dengan kontribusi 4,2% dan di posisi kedua terbesar sebagai eksportir batubara dengan total volume ekspor 202 juta ton.
PERMASALAHAN STRATEGI PT.BUMI RESOURCES
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan isu yang makin ramai diperbincangkan baik di kalangan masyarakat umum, dunia bisnis dan pemerintah. Istilah CSR sering kali digunakan secara bergantian dengan istilah lainnya seperti corporate citizenship, corporate ethics dan corporate sustainability . Konsep CSR merupakan komitmen sektor swasta untuk mendukung terciptanya pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Keberhasilan program CSR tak hanya bergantung pada kepiawaian perusahaan dalam mengimplementasikan program-program yang telah disusun sedemikian rupa, akan tetapi bergantung pula pada stakeholder perusahaan. Iklim kooperatif yang tercipta antara perusahaan dan para stakeholder akan sangat mendukung keberhasilan program CSR dan keberlangsungan perusahaan ke depannya.
Pelaksanaan CSR PT. Kaltim Prima Coal dinilai tidak transparan. Data realisasi CSR yang nilainya setara dengan Rp 50 miliar per tahun tidak pernah dipublikasikan secara mendetail. Karena tidak dipublikasikan secara mendetail, muncul beragam persepsi di tengah masyarakat terkait pelaksanaannya. Masyarakat beranggapan bahwa CSR merupakan hak rakyat Kutim, sehingga seharusnya laporan realisasi CSR perusahaan dipublikasikan.
Masyarakat Kutai Timur juga mempertanyakan janji yang dibuat oleh PT Bumi Resources (BR) sebagai pemegang saham PT Kaltim Prima Coal (KPC). BR memang pernah berjanji membangunkan rumah sakit, membangun kampus Stiper dan membangun Jalan Soekarno-Hatta dua jalur, yang semuanya belum tuntas. Padahal janji itu dilontarkan tahun 2003, menjelang BR akan membeli saham KPC, agar mendapat dukungan Pemkab Kutim. BR juga berjanji mengucurkan CSR sekira Rp 50 miliar per tahun. Tapi pengelolaannya dinilai tak transparan, dan ditangani sendiri oleh KPC. Mujiono mengaku memiliki data tentang realisasi CSR yang tidak banyak dinikmati warga. Misalnya saja CSR tahun 2009 untuk Kecamatan Bengalon. Data itu adalah data yang dirilis oleh Forum Multi Stakeholder (MSH) CSR. Dari dana CSR sekira Rp 1,1 miliar, yang sampai ke rakyat hanya sekira Rp 400 juta. Dana sekira Rp 690 juta diberikan ke instansi vertikal.
Krisis eksternal yang terjadi pada PT Kaltim Prima Coal dapat dikategorikan sebagai krisis yang baru muncul secara tidak langsung. Respon perusahaan terkait transparansi alokasi dana CSR yang dituntut masyarakat sebenarnya sudah bisa dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Penyusunan program CSR PT Kaltim Prima Coal selayaknya dibarengi dengan prediksi krisis yang berpotensi muncul sehingga PR PT Kaltim Prima Coal dapat merumuskan pula tindakan yang dapat dilakukan perusahaan ketika krisis muncul di permukaan. Strategi penanganan krisis yang dapat diimplementasikan terkait krisis eksternal ini adalah adaptive strategy. Pemilihan strategi ini dikarenakan penyebab krisis tidak lepas dari kelalaian dan kesalahan perusahaan sehingga tidak memungkinkan digunakannya defensive strategy. Perusahaan harus berani mengakui keteledoran dan mengambil resiko dengan melakukan perubahan.
PERMASALAHAN STRATEGI INDUSTRI BATUBARA
Royalti batubara yang diterima Kalsel sangat minim, walau merupakan penghasil batubara nomor dua terbesar di Indonesia dan mengalamai kerusakan lingkungan yang parah, Kalsel hanya mendapat royalti batubara sebesar Rp85 milyar per tahun, walau produknya cukup besar
Sedangkan kerusakan lingkungan yang dialami cukup parah, baik dari pemegang PKP2B ataupun Kuasa Pertambangan (KP) yang dikeluarkan Bupati terasuk kerusakan jalan. Kerusakan yang dialami Kalsel tidak sebanding dengan royalti yang diterimanya, Masalah pertambangan di Kalsel cukup carut marut, mulai dari tumpang tindih lahan dengan perkebunan, petani maupun kehutanan, termasuk tunggakan royalti.
Ke depan, diharapkan pertambangan bisa menerapkan kaidah good mining practice, agar eksploitasi sumber daya alam ini tidak menyebabkan kerusakan lingkungan.
KESIMPULAN
Sebagai salah satu negara penghasil batubara, tidak dapat dipungkiri bahwa batubara memiliki arti strategis bagi bangsa Indonesia, yaitu sebagai sumber utama energi primer bagi industri dan pembangkit listrik, menggantikan sebagian peran BBM sehingga dapat menghemat devisa dan mengurangi subsidi, dan meningkatkan multiplying effect, yaitu berupa penyerapan tenaga kerja, membuka keisolasian daerah remote, ekonomi daerah, dan sebagainya.
PT. Bumi Resources adalah salah satu perusahaan terdepan di bidang pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia, yang bergerak di bidang minyak, gas bumi, pertambangan batubara dan mineral. Perseroan menjadi perusahaan terbuka melalui Penawaran Saham Perdana di Tahun 1990, dan telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Operasional pertambangan batubara Perseroan dilakukan melalui dua anak perusahaan utamanya yaitu KPC dan Arutmin yang berlokasi masing-masing di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Bersamasama keduanya merupakan produsen batubara terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 33% dan salah satu dari tiga besar perusahaan pengekspor batubara di pasar Internasional dengan produksi kotor di tahun 2006 mencapai 50, 7 juta ton.
Terkait dengan masalah lingkungan, bahwa kegiatan dan penggunaan tambang batubara dapat berpengaruh terhadap lingkungan. Menyinggung masalah global warming, dirinya , bahwa penyebab terjadinya pemanasan global tersebut yaitu adanya emisi CO2 terutama dari penggunaan energi fosil (batubara, gas, dan minyak) yang menimbulkan efek rumah kaca dan kurangnya fungsi hutan sebagai penyerap CO2. Perusahaan diharapkan lebih transparansi dalam menjalankan program CSR (Coorporate Sosial Realibility) nya.
PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA BERAU COAL
Sejarah Perusahaan
1. UMUM
Perseroan didirikan dengan nama PT Risco sebagai suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan dan tunduk kepada hukum Negara Republik Indonesia, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No.02 tanggal 7 September 2005, yang dibuat di hadapan Rony Saputra Soedarmo, S.H., Notaris di Ciputat dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.C-31138 HT.01.01.Th.2005 tanggal 23 November 2005 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Pusat di bawah No.5917/BH.09.05/VI/2006 pada tanggal 8 Juni 2006, serta diumumkan dalam BNRI No.55 tanggal 10 Juli 2009, tambahan No.17822.
Pada tahun 2009, terjadi perubahan kepemilikan saham Perseroan, dimana 100% kepemilikannya dipegang oleh Recapital Group (Recapital) melalui anak perusahannya yaitu PT Bukit Mutiara dan PT Bentara Energi Asia Utama. Recapital mengakuisisi saham-saham Perseroan dari Rizal Risjad (sebanyak 65,0%). Handy Purnomo Soetedjo (sebanyak 20,0%) dan Garibaldi Thorir (sebanyak 15.0%). Perubahan terakhir dalam rangka Penawaran Umum dimana berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.207 tanggal 21 April 2010 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H. , Notaris di Jakarta Perseroan telah melakukan perubahan nama menjadi PT Berau Coal Energy Tbk, menetapkan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, melakukan perubahan keseluruhan Angaran Dasar Perseroan serta perubahan status Perseroan dari perusahan tertutup menjadi perusahaan terbuka. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan No.AHU-24071.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 11 Mei 2010.
2. KEGIATAN USAHA
Perseroan merupakan perusahaan induk dengan 90% kepemilikan secara tidak langsung di Berau Coal, produsen batubara terbesar ke-5 di Indonesia dari segi jumlah produksi pada tahun 2009, menurut Laporan Tahunan Produksi Batubara per tanggal Desember 2009 oleh KESDM.
Berau Coal didirikan pada tahun 1983 untuk melakukan survey, mengeksplorasi, mengembangkan dan melakukan penambangan batubara, serta untuk memindahkan, menyimpan, menjual dan mengeksplor batubara dari area yang menjadi wilayah konsesinya. Pada tahun 1983, Berau Coal menandatangani PKP2B dengan PT. Perusahaan Umum Tambang Batubara (PUTB), perusahaan milik negara yang memiliki kewenangan untuk memberikan konsesi pertambangan batubara. Sesuai PKP2B tersebut Berau coal memperoleh izin untuk melakukan kegiatan penambangan di wilayah konsesinya yang meliputi 487.217 hektar di Kalimantan Timur, Indonesia. Setelah melakukan studi kelayakan penambangan dan sebagaimana ternyata di dalam Keputusan tentang Penciutan dan Perluasan Wilayah Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara dalam Tahap Kegiatan Berau Coal yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral, pada 7 April 2005 Berau Coal melepaskan dengan sukarela sebagian wilayah konsensinya, sehingga hanya memiliki 118.400 hektar sisa wilayah konsesi.
Berau Coal pada saat ini mengoperasikan 3 tambang aktif di daerah Lati, Binungan, dan Sambarata, dimana cadangan batubara yang tersedia diperkirakan sebesar 346 juta ton per 31 Desember 2009 menurut laporan dari Minarco-Mine Consult. Wilayah konsesi batubara Berau Coal yang lebih kurang sebesar 118.400 hektar yang juga terdiri dari 3 lokasi pencadangan yang lain, yaitu Binungan Blok 8-9-10, Gurimbang dan Punan.
Berau Coal menyediakan batubara, baik secara langsung maupun melalui agen pemasaran, kepada pelanggan-pelanggan di Indonesia dan negara-negara lainnya di Asia. Pelanggan-pelanggannya sebagian besar merupakan perusahaan-perusahaan utilitas dan perdagangan batubara yang membeli batubara untuk dijual kembali. Dalam beberapa tahun terakhir, Berau Coal menghasilkan kurang lebih 40% dari total penjualannya dari penjualan domestic dan sekitar 60% sisanya dari penjualan ke luar negeri. Berau Coal mengekspor batubaranya ke pelanggan-pelanggan di Cina, Hong Kong, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand.
Berau Coal memproduksi batubara “thermal” dari 3 lokasi pertambangannya yang dipasarkan menggunakan 4 label: “Mahoni”, “Mahoni B”, “Agathis”, dan “Sungkai”, dengan kualitas kalori berkisar antara 5000-5600 kcal/kg dan dengan kualitas abu dan sulfur yang sesuai untuk pembangkit batubara di Indonesia dan Negara-negara Asia lainnya.
Langganan:
Postingan (Atom)